Sejarah Singkat
Cikal bakal terbangunnya ide untuk mendirikan Sekolah Menengah Umum Negeri (SMUN) Wanaraya adalah karena sulitnya para siswa lulusan SMP dikawasan kecamatan Belawang dan kecamatan Wanaraya untuk melanjutkan ke sekolah Menengah Umum (Sekolah Menengah Atas, namanya sekarang ) mengingat jarak SMU-SMU yang sudah ada relatif jauh, karena SMU yang terdekat hanya ada di kecamatan Mandastana, kecamatan Rantau Badauh dan Kecamatan Anjir Pasar. Usulan pendirian SMAN 1 Wanaraya pertama kali direncanakan di Kecamatan belawang, dengan pertimbangan karena kecamatan belawang telah lebih dulu memiliki SMP Negeri yaitu SMPN 1 Belawang, kedua, kecamatan Wanaraya hanya merupakan hasil pemekaran dari kecamatan Belawang. Namun kendala baru terlihat saat penentuan lahan untuk areal sekolah yang akan dibangun. Di Kecamatan Belawang ternyata tidak tersedia lahan untuk lokasi sekolah tersebut. Seiring dengan kendala tersebut, Bapak Hery Purwanto, Camat Wanaraya pertama bersedia menyediakan lahan untuk areal sekolah letaknya di kecamatan Wanaraya. Karena sudah ada kepastian lahan, sehingga pemerintah pusat mulai melaksanakan proyek pembangunan SMAN Wanaraya (berdasarkan prasasti proyek pembangunan SMAN Wanaraya berakhir tanggal. 1 Juli 1997 ). Diawal dimulainya proses pembelajaran di SMAN Wanaraya didahului dengan diangkatnya kepala sekolah pertama yaitu Bapak Drs. M. Nur Hasyim, melakukan kegiatan penerimaan siswa baru tahun pelajaran 1997/1998, yang pada saat itu mendapatkan sekitar 40an siswa baru dan hanya membuka 1 ruang belajar, kemudian kembali datang 1 orang guru PNS dari Malang yaitu Bapak Basuki Nugroho diangkat sebagai wakil kepala sekolah urusan kurikulum. mereka berdua inilah yang me mulai mengelola SMAN wanaraya. Untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran, SMAN Wanaraya mendapat bantuan tenaga pengajar dari guru-guru SMPN 3 Belawang. Namun kondisi ini tidak berlangsung lama, hanya sekitar 7 bulan, karena pada bulan Maret tahun 1998, telah didatangkan guru CPNS sebanyak 8 orang, tenaga TU 1 orang dan Pembantu sekolah 1 orang.
Dalam perkembangannya, di SMAN Wanaraya silih berganti terjadi perubahan Dewan Guru karena mutasi termasuk kepemimpinan kepala sekolah sudah mengalami proses pergantian yaitu: 1. Bpk. Drs. M. Nur Hasyim (periode tahun pelajaran 1997 s.d 2004), 2. Bpk. Drs. Hairun Subhi (sebagai Pejabat Kepala sekolah sementara periode tahun pelajaran 2004 s.d 2005). 3. Bapak Drs. H. A. Fauzie (periode tahun pelajaran 2005 s.d sekarang). Patut disyukuri bahwasanya sejak dimulainya kegiatan pembelajaran SMAN Wanaraya sudah memiliki fasilitas belajar yang tergolong lengkap, karena sudah memiliki ruang laboratorium fisika, kimia dan biologi dengan kelengkapan alat dan bahan praktikum dibandingkan dengan SMA-SMA lain yang sudah lebih dahulu berdiri di Kabupaten Barito Kuala. Karena tuntutan kurikulum juga, dengan segala keterbatasan namun adanya keinginan yang besar dari segenap dewan guru dan besarnya dukungan Kepala Sekolah Bpk.Drs. H. A. Fauzie, sehingga SMAN Wanaraya berhasil menambah 1 laboratorium komputer sebagai salah satu fasilitas belajar. Namun keberhasilan ini masih tidak menyurutkan keinginan sekolah untuk bisa menambah 1 laboratorium lagi untuk kepentingan pembelajaran yaitu laboratorium Bahasa. Semoga hal ini bisa terwujud. Tidak terasa hari berganti hari, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun, ternyata di usianya yang ke-18 tahun, SMAN Wanaraya sudah memiliki 350an siswa dengan kelas belajar sebanyak 9 kelas, SMAN Wanaraya sudah tergolong type sekolah sedang dan bukan mustahil dimasa mendatang dapat berubah menjadi sekolah type besar. Seperti sekolah lainnya, sudah banyak torehan prestasi yang pernah diraih SMAN Wanaraya dalam bidang prestasi guru dan siswa baik ditingkat kecamatan, kabupaten maupun provinsi. Tentunya hal tersebut ikut menghiasi goresan-goresan yang tidak akan pernah pudar oleh waktu dan tidak akan pernah hilang dari lembaran sejarah perjalanan SMAN Wanaraya.